Andai saya
menjadi menteri perekonomian maka saya
akan menstabilkan beberapa masalah pokok yang berkaitan dengan perekonomian di
Indonesia, salah satunya dalam hal politik. Karena perekonomian tidak dapat
berjalan mulus dapat disebabkan karena ketidakstabilan politik dalam negeri
yang mana ini dicerminkan oleh beberapa pemberontakan di sejumlah wilayah. Usaha
untuk memisah-misahkan ekonomi dari politik ini juga merupakan suatu politik
sendiri—politik memisahkan ekonomi dari politik. Mengapa demikian? Karena bagi
Indonesia memisahkan ekonomi dari politik berarti menolak pandangan Deklarasi
Ekonomi (Dekon) yang mengatakan bahwa “strategi dasar ekonomi Indonesia tidak
dapat dipisahkan dari strategi umum revolusi Indonesia Manifesto Politik serta
pedoman-pedoman pelaksanaannya telah menetapkan strategi dasar ekonomi
Indonesia yang menjadi bagian mutlak daripada strategi umum revolusi
Indonesia”. (Dekon, pasal 3).
Kemudian saya
akan mensuport perusahaan-perusahaan dari dalam negeri agar lebih berkembang. Karena
bagaimanapun juga perusahaan yang berasal dari dalam negeri lebih membantu
perekonomian, dan pastinya mereka lebih mencintai negeri dimana perusahaan itu berdiri.
Saya juga tidak akan membatasi
warga Tionghoa untuk melakukan aktivitasnya, jika kita membatasi aktivitas mereka, ini dapat menyebabkan kegiatan
ekonomi mereka tidak maksimal. Jika kita melihat lebih jauh, sesungguhnya
masih ada sikap diskriminasi beberapa kalangan kepada suku tertentu.
Saya juga akan bersikap tegas pada sektor-sektor ekonomi.
Banyak anggota-anggota menteri Perekonomian yang tidak begitu tegas. Mengapa saya
katakan demikian ? secara logika, jika sikap dari menteri prekonomian tegas
kepada sektor-sektor ekonomi, pasti pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan
berkembang lebih baik lagi, bukan seperti jalan ditempat.
0 komentar:
Posting Komentar