Minggu, 03 November 2013

Artikel Akuntansi yang Mengandung Kalimat Argumentasi dan Penalaran

Diposting oleh Unknown di Minggu, November 03, 2013


1.     Mobil Murah Lebih Banyak Manfaatnya Ketimbang Mudarat
Jakarta - Protes Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, terhadap kebijakan mobil murah, rupanya ditanggapi ringan oleh produsen mobil di Tanah Air. Jokowi, demikian sang gubernur sering disapa, mengeluh bahwa mobil mewah akan menambah kemacetan di Ibu Kota, salah satu masalah utama Jakarta yang sedang dia entaskan.
Tetapi bagi produsen mobil murah atau yang beken dikenal dengan nama low cost green car (LCGC), pendapat Jokowi tidak sepenuh
nya benar. Bagi mereka, LCGC yang rata-rata dijual di bawah Rp 100 juta itu justru lebih banyak manfaat ketimbang mudaratnya.
"Kami lebih melihat ke sisi positifnya. Kebijakan ini bisa memberi mobil kepada lebih banyak keluarga di Indonesia. Lebih banyak sisi positif ketimbang negatifnya," kata Yoshiya Horigome, Wakil Presiden Nissan Motor Indonesia bidang penjualand dan pemasaran di Jakarta, Selasa (17/9).
Nissan baru saja meluncurkan Datsun Go+, mobil tujuh penumpang yang akan dibanderol dengan harga di bawah Rp 100 juta. Mobil yang mengikuti kebijakan LCGC itu akan mulai tersedia di Tanah Air pada 2014 mendatang.
Alasan Horigome bisa dimaklumi karena untuk memproduksi Datsun, Nissan telah membuka fasilitas produksi di Purwakarta yang menyediakan lapangan kerja baru bagi sekitar 1600 tenaga kerja di Tanah Air. Selain itu karena syarat komponen lokal yang mencapai 60 persen, Nissan dipastikan akan menyediakan lapangan kerja bagi industri-industri komponen otomotif lokal.
Sebelum Datsun, dua raksasa otomotif Jepang, Toyota dan Daihatsu, sudah memperkenalkan dua varian mobil murah yakni Agya dan Ayla yang akan mulai dipasarkan tahun ini. Keduanya juga dibanderol sekitar Rp 100 juta.
Adapun Jokowi dalam suratnya kepada Wakil Presiden Boediono, mengingatkan 17 langkah penanganan kemacetan lalu lintas Jakarta yang disepakati bersama pada 2010 silam. Dia meminta 17 langkah penanganan kemacetan Jakarta yang dikeluarkan Boediono agar dapat terus dijalankan.
“Kebijakan itu bertentangan dengan langkah Pemprov DKI yang berupaya mempercepat penanganan kemacetan di Jakarta. Saat ini kami sedang mengejar menyiapkan fasilitas dan infrastruktur untuk mengurangi kemacetan ibu kota, tapi tiba-tiba datang kebijakan mobil murah,” kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa
·         Kalimat Penalaran    : Protes Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, terhadap kebijakan mobil murah, rupanya ditanggapi ringan oleh produsen mobil di Tanah Air
Penjelasan      : Karena dalam kalimat ini sudah jelas dan disertai fakta. Dimana para produsen mobil murah tetap saja memproduksi dan menjual mobil murah tersebut.
·         Kalimat Argumentasi: "Kami lebih melihat ke sisi positifnya. Kebijakan ini bisa memberi mobil kepada lebih banyak keluarga di Indonesia. Lebih banyak sisi positif ketimbang negatifnya," kata Yoshiya Horigome
Penjelasan      : Sudah jelas bahwa dalam kalimat ini hanya berupa pendapat, terutama dalam kata yang bercetak tebal. Karena bila dikaji lebih dalam, sebenarnya lebih banyak sisi negatif ketimbang sisi positif, seperti yang saya langsir dari http://finance.detik.com/read/2013/09/26/121905/2370033/1036/1/ini-dia-plus-minus-kehadiran-mobil-murah :
Sisi positifnya :
-          Penghasilan pajak negara dari otomotif akan bertambah
-          Masyarakat golongan ekonomi menengah akan merasakan punya mobil baru dengan harga terjangkau
-          Bahkan sangat mungkin sebagian pengguna sepeda motor mungkin akan berpindah pada mobil murah

Sedangkan sisi negatifnya :
-          Meningkatnya kepemilikan mobil pribadi yang tentunya juga akan meningkatkan penggunaan mobil pribadi di jalan yang berakibat pada meningkatnya kepadatan lalu lintas
-          Meningkatkan konsumsi BBM
-          Peminat angkutan umum akan semakin berkurang
-          Dominasi angkutan pribadi pada angkutan Lebaran akan semakin meningkat.
Sumber :


2.     Lima Tahun Lagi Indonesia Raja Mebel dan Kerajinan ASEAN
Skalanews - Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) optimistis industri mebel dan kerajinan nasional mampu merajai kawasan ASEAN dalam kurun lima tahun ke depan.

"Kami optimistis dalam lima tahun ke depan ekspor industri ini bisa menjadi barometer di kawasan ASEAN dengan nilai ekspor mencapai US$5 miliar," kata Ketua Umum AMKRI, Soenoto, dalam jumpa pers di kawasan Trade Expo Indonesia (TEI) 2013, Kemayoran, Jakarta, hari ini.
Saat ini nilai ekspor produk olahan kayu furnitur asal Indonesia mencapai US$1,7 miliar (sekitar Rp2 triliun) per tahunnya. Angka itu masih jauh dibandingkan dengan pencapaian negara satu zona Asia Tenggara seperti Vietnam.
Dalam skala Asia Indonesia masih kalah jauh dari China. Vietnam mencatatkan nilai ekspor mencapai USD4 miliar sedangkan China USD25 miliar, sementara total nilai ekspor dunia berada dalam kisaran USD112 miliar.
Indonesia dinilainya masih mampu meningkatkan nilai itu dan mengejar pencapaian negara-negara pengekspor terbesar dunia. Salah satunya dengan mengagendakan 13 pameran produk di berbagai negara. Ini belum termasuk pameran di dalam negeri seperti Indonesia International Furniture Expo 2014 pada Maret tahun depan. "Sebagai negara besar seharusnya Indonesia bisa menjadi pemimpin untuk industri furnitur dan kerajinan di kawasan regional ASEAN," kata Soenoto.
Optimisme ini didasari oleh ketersediaan bahan baku dalam negeri  yang melimpah, sumber daya manusia dalam jumlah yang besar, dan semakin kondusifnya iklim investasi nasional. (Ant/DS)
·         Kalimat Argumentasi : Lima Tahun Lagi Indonesia Raja Mebel dan Kerajinan ASEAN
Penjelasan : Karena dalam kalimat ini  masih berupa harapan dan belum dapat di pertanggungjawabkan.

·         Kalimat Penalaran    : Saat ini nilai ekspor produk olahan kayu furnitur asal Indonesia mencapai US$1,7 miliar (sekitar Rp2 triliun) per tahunnya.
Penjelasan : Dalam kalimat ini disertai fakta, yaitu nilai ekspornya. Dimana nilai ekspor ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) Soenoto. Selain itu ini juga di sebabkan oleh pihak Eropa mengakui bahwa Ekspor Kayu RI Mulus.
Sumber :


3.     Perusahaan China Bangun Pengolahan Minyak Sawit di Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan makanan asal China, China National Food Industry Corp (CFC) menggandeng Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) untuk membangun pabrik mini pengolah minyak goreng di desa-desa penghasil kelapa sawit.
Memorandum of Understanding pembangunan pabrik mini pengolah minyak goreng itu ditandatangani oleh Ketua Inkud Herman YL Wutun dan Presiden DCFC, Cai Yongfeng, dilakukan di KBRI Beijing, Kamis (17/10/2013), disaksikan oleh Duta Besar RI untuk RRT dan Mongolia Imron Cotan.
Untuk tahap pertama, pabrik mini tersebut akan dibangun di Jambi, yang direncanakan dapat mengolah 30-40 ton tandan sawit segar per hari yang didapatkan dari petani sawit skala kecil.

Dengan pembangunan pabrik mini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani sawit secara langsung dan memberikan nilai tambah yang signifkan terhadap penghasilan mereka.

Imron Cotan menyambut baik penandatanganan MoU yang merupakan implementasi nyata dari peningkatan kerjasama antara RI-RRT itu.
“Kerjasama antara INKUD dan CFC yang berorientasi langsung pada kesejahteraan rakyat kecil ini akan membantu memperkuat terciptanya kembali jalur sutra modern RI-RRT,” kata Imron seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet di Jakarta, Jumat (18/10/2013).
·         Kalimat Argumentasi : Dengan pembangunan pabrik mini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani sawit secara langsung dan memberikan nilai tambah yang signifkan terhadap penghasilan mereka.
Penjelasan : Dalam kalimat ini masih merupakan suatu pendapat dan harapan yang mana  harapan itu belum terjadi dan belum bisa dipertanggung jawabkan.

·         Kalimat Penalaran : Perusahaan China Bangun Pengolahan Minyak Sawit di Indonesia.
Penjelasan : Dalam kalimat ini sudah terdapat kejelasan dan fakta, seperti “Memorandum of Understanding pembangunan pabrik mini pengolah minyak goreng itu ditandatangani oleh Ketua Inkud Herman YL Wutun dan Presiden DCFC, Cai Yongfeng, dilakukan di KBRI Beijing” yang mana surat pembangunan pabrik ini sudah ditandatangani dan pasti akan dibangun di Indonesia.


4.     FKSSK: Kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik
Sindonews.com - Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan rapat periodik triwulan III/2013 hari ini.

Dalam rapat yang dilakukan di Aula Mezzanine, Gedung Kementerian Keuangan tersebut masing-masing anggota FKSSK memaparkan kondisi perekonomian Indonesia terkini. Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri mengatakan, rapat tersebut menyimpulkan bahwa secara umum perekonomian Indonesia sudah mulai membaik berdasarkan beberapa indikator.

"Mengenai Surat Utang Negara (SUN) itu dalam minggu-minggu terakhir membaik, bahkan SUN 10 tahun kemarin sudah 7,4 persen dibanding bulan lalu 8,9 persen, begitupun cadangan devisa kita yang naik USD3 miliar," ujarnya. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo juga menuturkan, secara pelan-pelan namun pasti kondisi ekonomi Indonesia segera kembali normal.
"Dari dalam current account deficit perlu disikapi bahwa kalau 2013 defisitnya bisa mencapai 3 persen dari proyeksi sebelumnya 4,4 persen. Bahkan pada 2014-2015 bisa di kisaran 3-2 persen," kata Agus. Selain itu, dia juga mengatakan inflasi tahunan pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai normal dan pada akhir tahun diperkirakan ada di kisaran 9-9,8 persen. "Nilai tukar rupiah sekarang cenderung stabil, namun depresiasi sampai Oktober mencapai 15 persen," terang Agus.
Sementara, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad juga mengatakan, bahwa kondisi perekonomian domestik sudah mulai membaik tercermin dari kinerja bursa dan Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) yang terus membaik. "Terutaman LKNB yang juga penting, karena aset asuransi ini besar. Per triwulan II/2013 asetnya sebesar Rp630 triliun dan investasinya Rp522 triliun," terang Muliaman.
Sedangkan Ketua Dewan Komisioner LPS, Heru Budiargo juga menegaskan bahwa kondisi perbankan saat ini sangat baik dan tidak ada gejolak yang berarti. "Semua baik dari sisi likuiditas dan penjaminan, baik itu dalam transisi matriks dan scoring system semua normal," ujarnya.
Keterangan :
·         Kalimat Argumentasi : "Dari dalam current account deficit perlu disikapi bahwa kalau 2013 defisitnya bisa mencapai 3 persen dari proyeksi sebelumnya 4,4 persen. Bahkan pada 2014-2015 bisa di kisaran 3-2 persen," kata Agus.
Penjelasan : Karena kalimat ini masih pernyataan yang faktanya belum bisa di pertanggung jawabkan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada tahun depan dan mungkin saja akan banyak kendala yang harus dihadapi oleh pemerintah pada tahun depan.

·         Kalimat Penalaran : FKSSK: Kondisi perekonomian Indonesia mulai membaik.
Penjelasan : Karena dilihat dari beberapa indikator perekonomian Indonesia mulai membaik. Misalnya dari segi Surat Utang Negara (SUN) sudah 7,4%  dibanding bulan lalu 8,9% dan cadangan devisa kita yang naik USD3 miliar.
Sumber :


5.     Pertumbuhan ekonomi China dinilai baik untuk Indonesia
Sindonews.com - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mengaku optimis melihat pertumbuhan ekonomi China yang meningkat sebesar 7,8 persen pada kuartal III/2013 akan berpengaruh baik kepada ekonomi Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri menuturkan, bahwa pertumbuhan ekonomi China yang mencapai 7,8 persen tersebut akan kembali meningkatkan permintaan dan ekspor Indonesia ke China. Peningkatan tersebut nantinya akan memperkuat posisi neraca transaksi berjalan Indonesia yang sebelumnya tertekan karena rendahnya angka ekspor. "Ekspor akan meningkat dan defisit neraca transaksi berjalan diperkirakan akan ada di bawah 4,4 persen terhadap PDB akhir 2013 ini," jelas Chatib di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Sementara, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku capaian China tersebut sejalan dengan prediksi World Economic Outlook dan survei BI. Meski demikian, Agus berpesan agar Indonesia memerhatikan proyeksi pertumbuhan ekonomi China dan ekonomi dunia pada umumnya yang tahun depan masih cukup rendah dari sebelum-belumnya. Bahkan pertumbuhan China masih ada di bawah angka kisaran sebelumnya 9 persen. "Jadi masih akan pengaruhi reposisi aset dan memengaruhi nilai tukar karena ada perpindahan dana global," ujarnya.

Keterangan :
·         Kalimat Argumentasi : Pertumbuhan ekonomi China dinilai baik untuk Indonesia
Penjelasan : Karena belum terbukti bahwa nantinya pertumbuhan China akan baik juga untuk Indonesia. Kemudian dari kalimat ini “Ekspor akan meningkat dan defisit neraca transaksi berjalan diperkirakan akan ada di bawah 4,4 persen terhadap PDB akhir 2013 ini” sudah jelas bahwa ini hanya argumen yang belum pasti angka persen untuk akhir 2013 ini dan juga dapat disadari bahwa Negara Cina lah yang sering mengekspor ke Negara Indonesia.

·   Kalimat Penalaran : Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mengaku optimis melihat pertumbuhan ekonomi China yang meningkat sebesar 7,8 persen pada kuartal III/2013 akan berpengaruh baik kepada ekonomi Indonesia.
Penjelasan : Karena pada kuartal III/2013 pertumbuhan China meningkat 7,8% ini terbukti dari data dari Departemen Statistik Nasional, Jumat (18/10) menunjukkan negara perekonomian terbesar kedua di dunia itu tumbuh 7,8% dibanding dengan tahun sebelumnya dalam tiga bulan yang berakhir pada September. Angka itu naik dari pertumbuhan dua dekade rendah yakni 7,5%.
Sumber :

6.     Kinerja Ekonomi Kabinet SBY Paling Dikeluhkan
JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Pol-Tracking Institute menunjukkan mayoritas responden atau 51,5 persen menyatakan tidak puas terhadap kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Kinerja di bidang ekonomi yang paling banyak dikeluhkan publik.
Direktur Eksekutir Pol-Tracking Institute Hanta Yuda mengatakan, sebanyak 71 persen responden mengaku tidak puas terhadap kinerja pemerintah di bidang ekonomi. Hanya 21 persen responden yang mengaku puas, 7 persen menjawab tidak tahu, dan 1 persen tidak menjawab.
"Ketidakpuasan di bidang ekonomi tergambar jelas dari perspektif terhadap harga-harga kebutuhan pokok yang semakin mahal dalam beberapa bulan terakhir," kata Hanta saat jumpa pers hasil survei evaluasi pemerintahan SBY-Boediono di Jakarta, Minggu ( 20/10/2013 ).
Selain ekonomi, tambah Hanta, mayoritas publik tidak puas dengan kinerja pemerintah di bidang hukum. Sebanyak 58 persen mengaku tidak puas dengan penegakan hukum. Hanya 24 persen yang mengaku puas, 17 persen tidak tahu, dan 1 persen tidak menjawab.
Hanta menjelaskan, penilaian itu muncul setelah belum terlihatnya sinergi antara Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK dalam menuntaskan mega skandal korupsi. Selain itu, terjeratnya para pejabat negara dalam kasus korupsi membentuk persepsi publik terhadap kinerja pemerintah di bidang hukum.
·         Kalimat Argumentasi : Kinerja Ekonomi Kabinet SBY Paling Dikeluhkan
Penjelasan : Karena belum tentu semua masyarakat Indonesia sepakat bahwa kinerja SBY paling dikeluhkan. Salah satu dampak positif dari kinerja pak SBY yaitu memberikan kebebasan pers, sedangkan pada jaman Soeharto kebebasan pers sangat dibatasi sehingga. Mungkin karna kebebasan pers ini disetiap berita ada saja berita tentang korupsi, inilah yang membuat masyarakat resah dan menganggap pak SBY tidak baik dalam memimpin. Seandainya saja pada jaman pemerintahan Soeharto ada kebebasan pers, pasti tidak jauh beda dengan sekarang, berita mengenai korupsi akan tersorot.
Selain itu saya kutip juga dari http://rizkihernanda.blogspot.com/2011/05/perekonomian-pada-masa-megawati-dan.html bahwa Dalam tiap tahunnya, Megawati menambah utang Rp 4 triliun pertahun, sementara pemerintahan SBY menambah utang sebesar 80 trilyun pertahun. Jika dibandingka dengan era Soeharto pun, SBY masih jauh lebih “beringas”, dimana SBY menambah 80 trilyun pertahun, sementara soeharto menambah 1500 trilyun dalam 32 tahun.

·         Kalimat Penalaran    : "Ketidakpuasan di bidang ekonomi tergambar jelas dari perspektif terhadap harga-harga kebutuhan pokok yang semakin mahal dalam beberapa bulan terakhir," kata Hanta saat jumpa pers hasil survei evaluasi pemerintahan SBY-Boediono di Jakarta, Minggu ( 20/10/2013 ).
Penjelasan : Untuk beberapa bulan terakhir, harga kebutuhan pokok memang semakin meningkat dan salah satu faktor penyebab kenaikan harga bahan pokok adalah karena kenaikan harga BBM.
Sumber :




0 komentar:

Posting Komentar

 

Herlina Rukun Rgg Template by Ipietoon