Tidak asing lagi ditelingan kita tentang kenaikan harga BBM, banyak sekali pihak yang menolak kenaikan harga BBM ini, bahkan partai besar PKS pun ikun menolak kenaikan harga BBM ini. Karena bagi kebanyakan pihak, kenaikan BBM hanyalah memperburuk perekonomian di Indonesia. Namun ada juga pihak yang setuju dengan kenaikan BBM ini. Mengapa ? Karena setiap suatu tindakan pasti ada ada sisi positif dan negatif.
Mari kita melihat sisi positifnya dulu ya. Berikut ini dampak positif kenaikan harga BBM:
1. Kenaikan harga BBM positif bagi pasar modal
Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kebijakan pemerintah menaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan berdampak positif bagi ekonomi domestik dan pasar modal Indonesia ke depannya.
"Penetapan kenaikan harga BBM harus dilakukan
dengan cepat sehingga akan lebih positif dalam jangka pendek dan panjang bagi
ekonomi domestik dan juga tentunya pasar modal Indonesia," ujar Direktur
Utama BEI, Ito Warsito. Ia menilai kebijakan
subsidi BBM yang besar akan berdampak negatif terhadap fundamental perekonomian
Indonesia. "Saya sepakat jika akhirnya BBM
akan dinaikkan pemerintah. Diharapkan penetapan harga baru jangan
berlarut-larut sehingga akan menciptakan ketidakpastian terhadap iklim
investasi di Indonesia," ujarnya. Ia
mengemukakan kenaikan harga BBM memang akan berdampak pada biaya operasional
perusahaan, akan tetapi kalangan pengusaha juga sudah mempersiapkannya dan
memperhitungkan seberapa besar dampak kenaikan harga BBM itu.Di sisi lain, lanjut kenaikan harga BBM juga
telah didukung banyak elemen masyarakat ekonomi di Indonesia seperti Asosiasi
Pengusaha Indonesia maupun Kamar Dagang dan Industri Indonesia. "Artinya pelaku industri mengapresiasi positif rencana
kenaikan harga BBM karena dapat memperbaiki struktur ekonomi Indoensia,
memperbaiki defisit neraca perdagangan dan mengurangi defisit fiskal,"
jelas dia. Kepala Riset PT MNC
Securities, Edwin Sebayang, menambahkan, pelaku pasar saham sedikit mengabaikan
kenaikan BBM bersubsidi, sehingga indeks BEI akan tetap melaju di area positif.
2. Mampu
Menciptakan Surplus Neraca Pembayaran dan Penguatan pada Nilai Tukar Rupiah
Bank
Indonesia (BI) meyakini dampak positif pada kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) bersubsidi akan dirasakan dalam kurun waktu 1-2 tahun ke depan, kenaikan
BBM dalam kurun waktu tersebut akan mampu menciptakan surplus neraca pembayaran
dan penguatan pada nilai tukar rupiah. "Untuk dampak kenaikan pada harga
BBM jangan dilihat dari jangka pendek dua-tiga bulan saja, karena dampaknya
pasti negatif dengan adanya inflasi," ujar Gubernur BI Darmin mengatakan,
jika kita hanya melihat kenaikan harga BBM bersubsidi pada jangka waktu
panjang, justru hal tersebut dampak positifnya akan lebih besar. Dalam waktu
setahun atau dua tahun, kebijakan tersebut akan terus mengarah pada surplus
neraca pembayaran dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. "Dalam
jangka yang lebih panjang setahun atau dua tahun pada dampak BBM itu akan baik.
Misalnya saja pada neraca pembayaran akan terus membaik, maka tekanan pada
nilai tukar rupiah juga bisa berkurang dan persepsi dari pasar nanti akan
berkurang atau menjadi baikan," tukasnya. Darmin menjelaskan, di saat kita
sedang mengkaji kenaikan harga BBM perlu untuk membedakan dampak yang akan
terjadi secara jangka pendek atau panjang.
Kalau
setahun atau lebih, dampaknya akan bagus, tapi kalau hanya dilihat dua atau
tiga bulan, ini tentu tidak bisa dihindarkan dampak negatifnya. Itukan dinamika
masalah ekonomi, dua atau tiga bulan berpengaruh negatif, habis itu ada adjustment.
Sejauh
ini BI telah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk menyikapi keputusan
pemerintah soal pengendalian konsumsi BBM. Selain itu, ada juga kebijakan BI
yang mengacu pada respons masyarakat dalam menghadapi kebijakan pemerintah
nantinya. "Maksudnya itu bagaimana
besarnya inflasi dua-tiga bulan pasti akan mempengaruhi bagaimana BI membuat
kebijakan itu. Tentu saja kenaikan BBM akan menaikkan inflasi, cuma seberapa
besarnya kami mempunyai perkiraan tersebut. Kenaikan harga BBM itu bukan
sesuatu yang harus dikhawatirkan dalam jangka waktu dua tiga bulan tapi
lihat jangka panjangnya".
3. Masyarakat pengguna
kendaraan bermotor akan berupaya sehemat mungkin dan seminimal mungkin
mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
Hal ini tentu saja selain menumbuhkan sifat hemat, perhitungan juga secara langsung akan mengurangi kemacetan dan polusi yang terjadi.
Hal ini tentu saja selain menumbuhkan sifat hemat, perhitungan juga secara langsung akan mengurangi kemacetan dan polusi yang terjadi.
4. Masyarakat akan berpikir untuk mencari sumber energi
alternatif yang lebih murah sehingga tidak terlalu bergantung kepada
minyak
Sehingga kelangsungan hidup anak cucu kita akan lebih terjamin karena ketidakbergantungan terhadap cadangan minyak bumi telah menurun.
Sehingga kelangsungan hidup anak cucu kita akan lebih terjamin karena ketidakbergantungan terhadap cadangan minyak bumi telah menurun.
5. Negara kita tidak terlalu terbebani dengan subsidi BBM yang
terlalu besar
Kalau harga minyak dunia naik, mau tidak mau pemerintah harus menaikkan harga karena stok dalam negeri tidak mencukupi. Daripada terjadi penyelundupan minyak ke luar negeri yang nantinya akan merugikan kita juga. Udah mahal, sulit didapat pula.
sedangkan dampak negativenya yaitu:
Kalau harga minyak dunia naik, mau tidak mau pemerintah harus menaikkan harga karena stok dalam negeri tidak mencukupi. Daripada terjadi penyelundupan minyak ke luar negeri yang nantinya akan merugikan kita juga. Udah mahal, sulit didapat pula.
sedangkan dampak negativenya yaitu:
1. Bagi Petani
Kenaikan harga BBM artinya juga kenaikan biaya produksi.
Bagi petani kecil atau buruh tani setidaknya biaya produksi selain benih
dan pupuk juga meliputi harga sewa tanah, sewa traktor dan pompa air, demikian
juga pengolahan hasil panen seperti usaha penggilingan padi dan ongkos angkut
atau transportasi.
Dampak rencana kenaikan harga BBM saat ini sudah dirasakan di beberapa
daerah. Di Ponorogo bahkan petani yang ingin membeli solar dalam jumlah yang
cukup besar tersebut untuk traktor dan perontok padinya harus mendapatkan surat
izin dari kepala desa.
Hal
ini karena dikhawatirkan petani akan menimbun bahan bakar menjelang kenaikan
ini, mengingat solar dan BBM lainnya mulai sulit didapat seperti yang
diungkapkan Ruslan, Ketua DPW SPI Jawa Timur.
2. Harga ongkos transportasi
Bagi kelompok yang berpendapatan
tetap, seperti pegawai negeri sipil dan pensiunan akan kena pertama. Sebab,
mereka harus menguras kocek tambahan untuk membayar tambahan harga BBM. Mahasiswa
yang umumnya menerima uang bulanan tetap dari orang tuanya juga akan kena
dampak. Rakyat kebanyakan sangat sensitif dengan kenaikan biaya angkutan umum,
karena akan menambah beban keuangan keluarga, sementara sumber pendapatan tidak
bertambah.
3. Naik
pula jumlah orang miskin
Kelompok ini dipastikan
bertambah dengan kenaikan harga BBM. Kelompok pertama yang akan jatuh pada jurang
kemiskinan adalah mereka yang sangat rentan, atau berada dalam ambang batas
kemiskinan. Mereka ini antara lain terdiri dari pekerja lepas, petani dan
nelayan yang pendapatannya ditunjang secara langsung atau tidak oleh subsidi
BBM. Pemerintah juga sudah mengakui akan terjadi peningkatan angka kemiskinan
hingga 12,08 persen, atau meningkat dari target yang telah ditentukan di awal
2012. Yaitu sebesar 10–11,5 persen.
2 komentar:
terimakasih atas artikel dan pembahasan ini. membantu saya dalam mengerjakan tugas tugas kuliah saya dan mempermudah dalam pengerjaannya. sekali lagi big thanks for you. (para bloger)
mankdjane@gmail.com
sama-sama ^^
trimakasih telah mengunjungi blog saya
Posting Komentar