Pengunjung
Blog Archive
Labels
Jumat, 12 Juli 2013
Rabu, 10 Juli 2013
Finger Family
Saat SMA, aku punya
sahabat-sahabat yang begitu baik, begitu perhatian dan terkadang begitu
menjengkelkan :”) . Keseharian kami habiskan dengan bersama-sama, hari-hari dalam
kebersamaan itupun tidak selalu berjalan mulus, selalu saja ada problema dalam
persahabatan ini, tapi inilah yang membuat kami semakin akrab.. Kami menamai
persahabatan kami ini dengan “Finger Family” semua sifat kami benar-benar
seperti 5 jari yang bersatu menjadi sebuah genggaman tangan yang bermakna.
Selasa, 09 Juli 2013
Kartu Natal Pertama dari Cinta Pertama
Kartu Natal
yang pertama ini aku dapat waktu kelas 3 SMA. Ya saya baru pacaran ketika kelas
3, rasanya lucu ya
Senin, 08 Juli 2013
Kesalahan Yang Sering Dilakukan Wanita Setelah Jadian
Bahagia, hati
berbunga-bunga dan serasa terbang ke angkasa.. Anda pasti merasakan sensasi itu
setelah jadian dengan pria cute yang selama ini selalu hadir di hati dan
pikiran. Setelah malu-malu di masa PDKT, sekarang Anda dan dia sudah resmi jadi
sepasang kekasih.
Hati-hati, ada banyak wanita
yang melakukan kesalahan ini setelah jadian. Apakah Anda juga?
Semuanya Serba Berdua
Bagi Anda, si dia adalah
segalanya. Anda mulai mengajaknya ke semua kegiatan, tidak peduli apakah
sahabat-sahabat Anda keberatan atau tidak. Tidak semua orang menyukai kehadiran
orang baru lho! Sekali-kali boleh, tetapi jangan selalu. Agak menyebalkan juga
jika Anda memberi kado untuk sahabat dengan tertanda, "Aku dan
pacarku". Ini akan membuat sahabat Anda bingung (apalagi jika dia baru
mengenal pacar Anda selama sebulan).
Melupakan Waktu Untuk Diri
Sendiri
Saat baru jadian, memang
menyenangkan kalau ke mana-mana berdua. Tapi jangan lupakan orang-orang yang
ada di sekitar Anda. Misalnya saja waktu dengan bunda, dengan saudara, atau
dengan sahabat-sahabat Anda. Pacar Anda juga perlu waktu untuk kehidupannya
lho. Ingat, hidup Anda tidak hanya tentang dia, usahakan memilah dan membagi
waktu dengan kehidupan yang lain.
11 Fakta Mencengangkan Seputar Lipstik
Lipstik dan wanita adalah hal yang tidak terpisahkan. Sejak
dulu, lipstik adalah perkakas makeup yang paling identik dengan wanita. Walau
sudah bersahabat sejak dulu, sudahkah Anda mengenal lipstik dan fakta
mencengangkan di dalamnya?
Dilansir
dari situs Geniusbeauty.com, inilah 11 fakta tentang lipstik yang belum
Anda ketahui.
- Di sepanjang hidupnya, wanita tanpa sengaja menelan lipstik sebanyak 4,5 kg. Wow.. Sedangkan pria yang menjadi pasangannya akan menelan lipstik sebanyak 1,5 kg.
- Jika Anda menyimpan lipstik dalam keadaan tersegel, lipstik bisa tahan hingga 2 tahun. Tetapi jika Anda sudah membuka segelnya, lipstik hanya bertahan 5 hingga 6 bulan saja, baik dipakai ataupun tidak.
- Jika ada yang menuliskan lipstik organik, maka bahan alami yang dipakai hanya 95 persen saja.
Ini Dia Keunikan Wanita
Kita semua
boleh bangga dengan keunikan yang dimiliki wanita. Baik secara fisik maupun
kepribadian, wanita memiliki banyak hal yang mengagumkan.
Di balik keunikan wanita yang
menimbulkan decak kagum, ada juga beberapa fakta yang konyol. Sebagian besar
malu mengakuinya, tetapi percayalah bahwa fakta-fakta yang akan kami sebutkan
ini akan menimbulkan respond "iya sih, hehe..."
Keunikan 1: selalu bawa
tas/dompet ke mana-mana
Wanita merasa risih jika pergi
keluar tanpa membawa tas atau dompet. Alhasil setiap pergi ke manapun,
setidaknya harus ada benda yang dipegangnya. Ini akan membuatnya merasa lebih nyaman
dan tidak gugup.
Keunikan 2: "aku nggak
punya baju"
Sekalipun di dalam lemarinya
terdapat berderet-deret baju berwarna-warni dan up to date, coba ajak mereka ke
pesta dadakan. Jawaban yang akan Anda temui adalah "aku nggak punya
baju."
Keunikan 3: lebih
mengandalkan deodoran dan parfum
Dikenal sebagai makhluk yang
cinta keindahan dan kebersihan, ternyata sebagian wanita justru jarang mandi.
Terutama jika alasannya terburu-buru dan sudah terlambat, alhasil deodorant dan
parfum yang akan menjadi senjata utamanya.
Sabtu, 06 Juli 2013
Mampu Membuatku Menangis
Ketika saya berkunjung ke toko buku Gramedia,
saya melihat sebuh novel berjudul “Autumn In Paris” , melihat judulnya saja
sudah ada daya tariknya dan kalau di lihat dari covernya ini sungguh menarik
dan menyimpang teka-teki dari isi cerita novel ini, baik dari raut wajah dan
suasana di covernya sungguh menarik bagi saya. Padahal saya bukanlah seorang
penggemar novel, malah bagi saya novel itu membosankan karna tebalnya halaman
yang mau di baca. Tapi entah mengapa untuk novel satu ini saya begitu tertarik
sampai saya membelinya.
Hampir setiap hari saya membaca novel ini.
Ketika saya mencapai ending dari novel ini, tanpa terasa air mata saya
mengalir, saat itu saya kaget hingga bisa menangis begini, ya saya sudah
terbawa arus oleh isi novel ini. Sungguh menarik. Hingga sekarang, jika saya
membacanya kembali, perasaan sedih itu masih ada, seakan membuat saya slalu
terbawa arus novel ini.
Ceritanya
menyedihkan dan mengharukan, namun tidak cengeng. Romantisme juga terasa sekali
di dalam novel ini. Seperti saat Tatsuya menuliskan perasaan di dalam surat dan
mengirimkannya ke radio.Ilana Tan mengemas cerita ini dengan sangat menarik.
Jalan ceritanyapun tidak mudah ditebak. Sungguh, gaya tulisan dari novel
ini dapat membuat para pembaca merasakan kebahagiaan atau kesedihan yang
dialami sang tokoh.
Bagi
yang penasaran akan isi novel ini, berikut ini resensinya :
Tara Dupont, tokoh utama cerita ini, Tara Dupont adalah seorang anak berdarah campuran Indonesia dan Paris yang memilih tinggal bersama ayahnya di Paris sejak kedua orang tuanya becerai. Ia sangat menyukai Paris dan musim gugur.
Jumat, 05 Juli 2013
Teman - Sensitif
Siapa yang menyukai sifat sensitif ? Saya yakin kita semua tidak menyukai sifat sensitif
ini. Apalagi dalam pertemanan, sifat sensitif itu sangat tidak di harapkan
karena untuk membuat lelucon jangan sekali-kali langsung “menembak” kepada teman
kita yang memiliki sifat sensitive, bisa-bisa bukannya tertawa malah membuat
dia cemberut. Sifat sensitif ini bisa diubah kok jika kita berniat untuk
merubahnya.
Ayuk Memaknai Nilai Pancasila
Kita semua pastinya sudah mengenal
apa itu Pancasila dan juga nilai-nilainya. Kebanyakan masyarakat Indonesia
hanya sebatas mengetahui nilai-nilai tersebut dan sebatas ilmu pengetahuan saja
namun nilai-nilai tersebut tidaklah sepenuhnya diterapkan dalam kehidupannya.
Sadarkah kita bahwa semenjak kita
duduk di Taman Kanak-kanak bahkan hingga kita duduk di Perguruan Tinggi sekalipun
lambang dari negara kita, Pancasila tetap melekat erat pada dinding ruangan
kita? Itu adalah agar nilai-nilai daripada Pancasila itu sendiri menjadi
pedoman dalam kehidupan kita dan pada akhirnya nilai itupun terpatri dalam diri
kita sebagaimana kita adalah Bangsa Indonesia.
Bagi
saya sendiri, Pancasila itu mengandung nilai yang sangat unik, yang lain
daripada negara-negara lain dan nilai-nilai dari tiap sila-nyapun sambung
menyambung untuk saling melengkapi dan memiliki urutan yang benar-benar klop.
Menurut pendapat saya, dari kelima nilai
Pancasila ini, yang seharusnya paling diprioritaskan adalah sila ke-5 “Keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Mengapa saya katakan demikian? Karena keadilan
di negara kita ini belum sepenuhnya ditegakkan, bisa kita lihat dari
media-media yang menampilkan bahwa angka kemiskinan masih tinggi dan keadilan
tentang hukumpun masih kurang.
Namun walaupun nilai-nilai dari
Pancasila itu sendiri sudah kita ketahui, masih banyak dari kita yang cuek
bebek akan penerapan nilai-nilai itu dalam diri kita, termasuk para pemerintah
di Indonesia ini. Seperti yang kita ketahui bahwa intisari dari nilai Pancasila
tersebut adalah untuk kesehjahteraan semua rakyat Indonesia. Tetapi pada
kenyataannya, kebanyakan dari para pemerintah yang memimpin “jalan bersama”
untuk mencapai tujuan bersama kesehjahteraan itu, bukanlah memimpin “jalan
bersama” melainkan untuk memimpin “jalannya sendiri” dalam mencapai kesehjahteraannya
dahulu, dan “jalan” kesehjahteraan rakyat itu urusan belakangan.
Untuk itulah nilai-nilai dari
Pancasila ini janganlah hanya sebagai teori belaka dalam pikiran kita, namun
seimbangkanlah teori itu dengan prakteknya. Karena teori tanpa praktek adalah
nol dan begitu juga sebaliknya, praktek tanpa adanya teori terlebih dahulu sama
dengan nol. Semua itu haruslah seimbang, harus saling mengisi dan melengkapi,
janganlah kita menguranginya, tapi seimbangkanlah kedua-duanya itu, teori dan
juga praktek.
Kamis, 04 Juli 2013
TIDAK ADANYA KESADARAN
Sampah,
ya lagi-lagi sampah yang menjadi problema pokok di dunia ini. Mengapa tidak, banyak
sekali peristiwa terjadi hanya karena sampah. Salah satunya yaitu bencana yang
menjadi langganan kota Jakarta, apalagi kalau bukan banjir. Walaupun sudah
banyak tempat-tempat sampah yang disediakan untuk membuang sampah namun masih
saja ada sampah yang beterbangan di beberapa sisi. Sebenarnya bukan jumlah
kuota berapa tempat sampah yang disediakan oleh pihak pemerintah, namun adalah
kesadaran masing-masing dari masyarakatnya. Bila saja sudah ada kesadaran akan
lingkungan bersih yang nyaman, sejauh apapun tempat sampah itu pasti tidak akan
menjadi masalah, bukan malah menjadi membuang sampah sembarangan karna jauhnya
tempat sampah itu.
Lalu
menurut catatan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta rata-rata volume sampah
yang dihasilkan warga DKI Jakarta setiap hari mencapai 6.525 ton atau 29.344
meter kubik. Dari volume itu, sebagian besar merupakan sampah organik (55,37
persen). Sedangkan sampah non organik 44,63 persen. Aduh itu masih di Jakarta saja
loh, bagaimana lagi dengan kota-kota yang lain di Indonesia ini?
Jujur
saja, saya paling tidak suka ada orang yang membuang sampah sembarangan. Pernah
beberapa minggu yang lalu ketika saya akan pergi ke suatu tempat ada salah satu
penumpang dari angkutan umum itu membuang sampah secara sembarangan, ia
langsung saja membuangnya keluar melalui pintu angkutan umum itu tanpa ada rasa
peduli. Haduh rasanya gemes melihat orang-orang seperti ini. Saya bukannya
merasa kalau saya itu sudah hebat dalam hal buang-membuang sampah pada
tempatnya. Pernah ketika saya usai kuliah, saya pulang bareng teman saya naik
angkutan umum, yang kebetulan tujuan
kami searah, saat didalam angkutan umum itu saya sedang memakan siomay, saudara
sudah pasti tau jenis makanan ini, karna tidak asing lagi bukan hehehe.. Ketika
siomay saya itu sudah habis otomatis plastik dari siomay ini harus dibuang
bukan ? nah ketika itu saya hanya memegang plastik dari siomay yang sudah
habis, lalu teman saya nyeletuk “itu dipegang-pegang mulu, buat besok ya” ya
saya hanya tertawa mendengar itu. Lalu ketika sudah sampai tujuan kita
sama-sama turun dan ketika saya melihat ada tong sampah saya langsung membuang plastik
tadi kedalamnya,teman saya yang melihat hal itu langsung berkata “eiish.. anak
rajin” memang sedikit tidak enak dikatakan seperti itu, karna itu sepertii
gimana kedengarannya, karna sebetulnya itu sudah kewajiban kita membuang sampah
pada tempatnya.
Kembali lagi ya, Selain
masalah banjir tadi, masih ada juga masalah yang disebabkan oleh sampah ini yaitu seperti yang terjadi
di Samudra Pasifik dimana tempat inilah yang menjadi 'tempat
sampah' plastik terbesar di dunia. Sampah-sampah di tempat itu menjelma menjadi
sampah raksasa di tengah laut dan sudah pasti ini sangat berbahaya bagi
kehidupan mahluk laut. Misalnya seperti Burung laut Albratos raksasa
(Burung Laut Albratos)
yang menganggap
sampah-sampah itu sebagai makanan. Juga ikan, binatang-binatang itu memakan sampah-sampah plastic yang
kecil-kecil. Pada tahun 2010 saja diperkirakan ada sekitar 100 juta ton plastik
terjebak di dalam pusaran arus laut (North Pacific Gyre). Ya
ini seperti membentuk sebuah pulau, ya pulau sampah.. wah wah apa jadinya pulau
sampah ini pada tahun-tahun kedepan bila kita tidak peduli kepada lingkungan
sedari dini.
Ya masih banyak lagi masalah yang disebabkan oleh sampah, namun saya menjelaskan cukup ini saja ya. Mari kita peduli sama lingkungan, jangan buang sampah sembarangan ya. Seperti ada kata pepatah “Hanya ketika pohon terakhir telah mati dan sungai terakhir telah teracuni dan ikan terakhir telah tertangkap akan kita menyadari bahwa kita tidak bisa makan uang” (Cree Indian Peribahasa). Semoga kita lebih mencintai lingkungan disekitar kita.
Langganan:
Postingan (Atom)